Menkeu Ingin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jadi Jati Diri Kemenkeu

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi digital harus menjadi bagian dari jati diri Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal ini ia sampaikan pada acara Bincang Transformasi dengan tema “Unlock The Future Learning” di Aula Nagara Dana Rakca, Kementerian Keuangan, Jakarta pada Kamis, (25/04). 

“Mentransformasikan kita menjadi suatu institusi yang sangat akrab dan identik dengan teknologi juga membentuk institusi yang berbasis knowledge. Jadi, knowledge dan teknologi adalah dua elemen penting yang ingin dimasukkan di dalam jati diri Kementerian Keuangan," jelas Menkeu. 

Menkeu menambahkan, dalam perjalanan transformasi ini, Kemenkeu perlu terus menerus menggali, berdiskusi serta mengundang banyak pembicara karena menurut Menkeu ide itu bisa berasal dari bidang lain atau eksternal yang diadopsi dan disesuaikan dengan bidang tugas pengelolaan keuangan negara. 

Menkeu menyebutkan bahwa masa depan pembelajaran itu tidak selalu bersifat tatap muka. Hal ini bisa dilakukan dengan memasukkan elemen digital dan teknologi sehingga cara memperoleh informasi bisa dilakukan dengan lebih cepat, efisien dan lebih menekan biaya. 

“Concern kita sebenarnya tidak hanya mengenai efisiensi dan biaya, tetapi juga bagaimana mewujudkan Indonesia dan perekonomiannya menjadi suatu perekonomian yang produktif, dan inovatif. Karena Indonesia memiliki penduduk yang demografinya didominasi oleh usia muda, maka kita mempunyai kesempatan untuk menanamkan sumber daya manusia dengan ilmu pengetahuan, dengan teknologi, dengan pendidikan, sehingga mereka menjadi manusia-manusia yang bisa mewujudkan potensinya secara penuh," jelas Menkeu. 

Sebagai informasi, acara Bincang Transformasi tersebut diadakan dalam dua sesi diskusi. Sesi pertama diisi dengan diskusi mengenai Digital Transformation Through e-Learning dengan pengisi materi adalah Tengku Mohd. Khairal Abdillah sebagai Head of Program MM Blended Learning Binus University Business School, Yusuf Kurniawan sebagai Departement Head of Learning Technology Mandiri University, Retno Wijayanti sebagai Chief Learning Officer BRI Corporate University, dan Heni Kartikawati sebagai Kepala Pusdiklat Keuangan Umum Kemenkeu. Sedangkan pada sesi yang kedua diisi dengan diskusi mengenai Digital Learning: Effective or Overrated, dengan pemateri Alvin Adam sebagai Founder Alvin Adam School of Communication dan Tyovan Ari Widagdo Founder Hi App dan Bahaso. (p/ab)